Promo

Indonesia dan sekitarnya 2050

Posted by admin Saturday, October 13, 2012 2 comments
gambar: ayobicara.com
Sudah banyak yang berubah walau belum sempurna. Tidak terasa bahwa saat ini Indonesia sudah merdeka 70 tahun. Banyak yang sudah berubah dan nyata perkembangannya walau banyak aspirasi juga yang belum terwujud terutama soal Indonesia menjadi Negara yang mampu menjaga segenap tumpah darah dan melindungi warganya.
Menjadi warga Negara Indonesia sudah jauh berubah tentunya dibandingkan dengan awal merdeka, tahun 60an dan masa Orde Baru juga saat ini. Perkembangan diindonesia, menjadi Indonesia dan orang Indonesia seiring dengan berjalannya waktu telah terus berjalan. Banyak yang khawatir bahwa keindonesiaan akan berubah menjadi sebuah budaya dan pola kehidupan yang liberal dan kapitalis saja.
Berbagai perubahan terus terjadi semua harus cepat bergerak dan banyak juga berhasil mengikuti pergerakan serta ada beberapa kelompok dan keluarga yang lebih cepat bergeraknya walau ada juga yang belum beruntung sehingga ketinggalan perubahan ini.
Warga yang fokus terhadap kemajuan dan perubahan nasibnya banyak yang lebih berhasil dibandingkan dengan warga yang ragu apalagi warga yang menolak beubah. Penolakan perubahan pada dasarnya banyak juga yang dilandasi akan kekhawatiran kehilangan keindonesiaan.
Menjelang 70 tahun Indonesia merdeka , hutan boleh sudah dikatakan habis dan perlu ditanam lagi paling tidak 50tahun, itupun jika berhasil. Tahun 70an sampai tahun 90an adalah tahun dimana bisnis babat hutan sedang sangat merajalela dan banyak menghasilkan kekayaan. Sekarang sudah mayoritas tutup perusahaannya dan tidak mudah mendapatkan kontraktor kehutanan di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
Walaupun Freeport, Inco dan Newmount serta Inalum telah lebih dari 30 tahun diindonesia tetapi booming pertambangan di beberapa wilayah indonesia baru terjadi akhir akhir ini saja dan sekarang bisnis pertambangan pada mayorits perusahaan Tambang sedang stop sudah 3 bulan dan diharapkan akan masuk ke fase pengolahan industri hasil tambang. Sebagai informasi tidak ada negara maju yang tidak melalui fase keberhasilan pengolahan mineralnya. Batubara yang lebih lama ditambang dalam jumlah masive dibandingkan mineral lainnya sedangkan yang lainnya kalau pun jumlahnya cukup besar tetapi perusahaan yang menambangnya
Yang saat ini berkembang luar biasa adalah semakin berbondong bondongnya warganegara bekerja keluar negeri dan ternyata remitannya mendekati Rp.100 triliun setahun. Walaupun jika dilihat dari segi pemasukan bukan sedikitlagi tetapi sayangnya masih banyak TKI/w yang mengalami musibah dalam pengembaraannya diluarnegeri tersebut. Keberanian luar biasa dan niat kuat ingin memperbaiki nasib keluarga ini sungguh luar biasa perlu diapresiasi dan dijaga. Walaupun begitu perlu dicermati pesan proklamator yang mengatakan bahwa jangan sampai Indonesia menjadi bangsa koeli atau peringatan Sri Edi swasono yang mengatakan bahwa jangan sampai TKI/w menjadi budak disana. Pengalaman dibawanya berbagai suku dari Afrika Barat pada zaman itu menjadi budak sudah harus jadi sejarah yang tidak boleh terjadi kepada bangsa Indonesia.
Perkeliruan yang terjadi kepada export hasil minyak Indonesia dan gas bumi dibandingkan mengundang industri ke Indonesia memang jangan terjadi pada komoditas lainnya. Yang ajaib lagi minyak diexport tetapi mendatangkan bahan baku minyak yang diolah didalam negeri alasannya selisih harga lebih untung dengan pola seperti itu. Hal ini juga terjadi kepada panas bumi dimana Indonesia menimpan potensi 40% dari potensi dunia tetapi harga listriknya dibuat sangat tidak feasible dan jauh dibawah harga minyak dari bahan bakar fosil. Sekarang memang sudah dinaikan tetapi pengalaman seperti ini jelas tidak baik dan tepat serta merugikan negara dan rakyat. Penyerahan lapangan migas habis kontrak kepada perusahaan asing kembali jika bangsa Indonesia sudah bisa mengelolanya juga merupakan kejahatan besar, karena paling tidak kedaulatannya harus dipihak Indonesia dan bisa saja dikontrak kelolakan saja kepada yang berkemampuan.
Sudah banyak yang berubah walau belum memuaskan seluruh warga tetapi perubahan itu sebaiknya disyukuri dalam proses berbangsa dan yang paling penting terus mendorong perubahan ini kearah yang lebih baik. Dengan bersyukur, semangat dan usaha menjadi lebih kreatif dan membuat kita sehat.
II.Lihat sekeliling dan kita perlu belajar dari sana.
Singapura dan Malaysia perlu kita pelajari sebagai cara mengembangkan kota dan propinsi. Begitu terus bertumbuhnya kedua negara itu dan itu sangat baik buat bangsa Indonesia sebagai pelajaran dan inspirasi. Keduanya dalam beberapa dekade ini sedang tumbuh terus seperti tidak akan mendapatkan fase penurunan. Pelajaran yang dibalik itu juga perlu kita lihat di Malaysia budaya melayu dan islamnya yang dijaga dan dikembangkan serta jelas berpihak kepada pribumi. Di Singapura budaya china sebagai pedagang berada didepan serta mengembangkan kebersamaan warga juga mengembangkan internasionalisme sehingga siapa saja menjadi merasakan singapura sebagai tempat yang tepat buat bisnis dan pertemuan. Keduanya dalam besaran skala jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia tetapi punya kiprah luar biasa.
Thailand yang sebelumnya sangat maju dan berkembang baik ekonominya tetapi sejak proses jatuh bangun Thaksin sepertinya konflik merah dan kuning itu menjadi panjang dan bergelombang malahan seperti akan menggulingkan monarki yang selama ini diyakini sebagai pemersatunya. Bangsa yang selama ini tumbuh secara ekonomi paling cepat di asia tenggara ini ternyata ketika ada konflik internal kelihatannya tidak mudah juga mengatasinya dan mempercepat laju pertumbuhan ekonominya. Hal ini juga terjadi pada bangsa Philipina pasca marcos teguling di 1984, dimana aquino diganggu terus dan konflik itu terus terjadi sampai aroyo dan sepertinya saat ini mulai konsolidasi di era benigno aquino yang bapaknya punya nama besar sebagai pelawan marcos dan ibunya sebagai Presiden di Era pertama pasca marcos terguling tetapi dengan melihat perkembangannya maka sejak 1984 sampai 2012 ini, keluarbiasaan philipina di era marcos dalam bidang ekonomi dan pertumbuhan belum terulang kembali. Ini waktu yang panjang 30 tahun….dan ini juga terjadi pada kamboja dan Burma dimana Kamboja walaupun Hunsen sangat kuat tetapi pertumbuhan ekonominya tidak secepat kawasan dan kalah dibandingkan Vietnam.
Dibalik itu semua Indonesia juga punya tetangga yang Eropa asia yaitu Australia. Australia sampai tahun 80an sangat eropa dan berkembang pesat ketika sidney sebagai pusat bisnis eropa dan amerika di asia. Saat ini singapura telah mengalahkannya walaupun begitu Australia masih tetap menjadi negara makmur dan cukup mengelola ekonominya tidak dengan dorongan yang sangat kuat seperti China dan India. Walaupun begitu terlihat Australia mampu membuat perimbangan pembangunan sehingga kesejahtraan warganya tetap terjaga. Dan australia kelihatannya akan menjadi benua masa depan dunia , hal ini terlihat dari begitu derasnya berbagai pengungsi yang datang ke Australia dan bermaksud menetap disana.
Sebelah barat dan utara Indonesia punya tetangga India dan China. China pada tahun 70an dan 80an jauh tertinggal dari Australia tetapi sejak Deng Xiao Ping, menggenjotnya tahun 80an maka dalam waktu sekejap sudah menjadi salah satu pusat perekonomian dunia. Dengan pengalaman ini ternyata membangun peradaban itu tidak perlu waktu sampai ratusan tahun. Walau memang proses dan persiapan nya butuh waktu serta pengorbanan. Lompatan jauh kedepan versi Mao telah menghilangkan nyawa yang tidak sedikit dan gagal ditiru di Kamboja serta mirip dengan proses pendiriannya Orde baru. Tetapi ketika Pemerintahan yang di Pimpin Deng Xiao Ping ini , memutuskan bergerak maju sungguh nyata kemajuannya.
Dalam konteks ini saya melihat bahwa sungguh nyata contoh contoh beberapa negara yang bisa menjadi pelajaran bangsa indonesia. Kita sebagai sebuah bangsa sudah selayaknya belajar dari beberapa negara yang ada disekeliling tempat kita sendiri. Paling extrem contoh tetangga kita adalah Brunai darusalam yang super makmur akibat sumber daya alamnya tetapi berbeda dengan Papua Nugini yang jauh lebih besar dan kaya smber alam tetapi tidak terdengar kemakmurannya.
Indonesia bersyukur tidak terjebak seperti kamboja dan berhasil keluar dari situasi seperti Burma dan berharap tidak terjebak seperti situasi di philipina pasca perubahan kepemimpinan sampai terus berputar dekati 30 tahun belum kembali seperti sebelum rejim yang berkuasa dijatuhkan.
Dalam konteks ini , saya ingin mengajak kita semua untuk belajar dan tidak terlalu fokus kepada yang belum puas untuk marah atau yang sudah nimat untuk terlalu menikmatinya tetapi kita lebih baik melihat konteks perjalanan indonesia dalam jangka yang lebih panjang. Oleh karenanya mutlak diperlukan kesabaran disatu sisi dan disisilainnya diperlukan kepastian perbaikan dan gerakan langkah pembangunan yang nyata diseluruh Indonesia. Tidak mungkin semuanya berkembang sekaligus tetapi disisi lainnya tidak adil juga jika sebagian daerah dan masyarakatnya dibiarkan tidak sejahtera. Disini letak pembangunan yang cepat tepat dan bijak serta menjadikan warganegara bisa mewujudkan harapannya.
III, Membayangkan Pola perkembangan negara dan Kota.
Jika melihat Asia saat ini maka China, Singapura, Jepang, Korea selatan, Taiwan dan Australia adalah peradaban yang menjulangnya dan Indonesia , Malaysia, Thailand , Vietnam dan Philipinanya adalah negara yang bertumbuh sedangkan Kamboja, Burma, Laos, Tibet adalah yang tertinggalnya. Jika kondisi ini direfleksikan ke indonesia maka Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar , Bali, Menado, Bandung, Medan, Yogyakarta, seperti negara yang maju diatas
Sedangkan kota kota lainnya adalah kota yang kedua dan ketiga sebagai kota serta sebaiknya ada kota kota yang tidak dikembangkan menjadi kota metropolis tetapi tetap menjadi kota penyangga dan kota yang sustainable. Saat ini diindonesia terkesan semua kota harus menjadi metropolish dan semua tempat bisa dijadikan daerah yang berkembang menjadi kota. Hal ini kedepan perlu dikendalikan karena semua daerah habis dan ujungnya tidak terkendali dan tidak ada kecukupan tanah untuk kebutuhan recovery alam itu sendiri, pangan dan kesehatan buat lingkungan.
Dalam konteks itu saat ini Pemerintahh telah memutuskan beberapa daerah sebagai pusat Perkembangan yang dipercepat dan terintegrasi semoga saja hal ini terwujud. Hanya sacara sederhana maka bisa jadi beberapa kota sangat besar diatas saja seperti jakarta dst yang boleh menjadi kota model Singapura, sisa kota lainnya sebaiknya membatasi perkembangannya. Tidak semua Pulau boleh seperti diPulau jawa dan dimasa depan Pulau jawa harus dikendalikan dan sebagian besar perlu dihutankan kembali dan dijadikan daerah yang menjadikan pulau jawa menjadi pulau yang sehat. Pulau jawa adalah pulau yang hampir seluruh daerahnya sudah diisi oleh penduduk. Dimana mana airnya disedot dan dimana mana dirusak. Contoh paling sederhana air kalinya jika tidak musim hujan maka sudah kering dan susut. Ini yang paling sederhana. Pulau sumatera sudah mirip Pulau jawa hanya beruntung jumlah penduduknya tdak sepadat Pulau jawa dan diposisikan Belanda dulu sebagai Pulau Perkebunan. Pulau Kalimantan dan Sulawesi sedang mengejar diri menjadi seperti pulau jawa tetapi bukan diisi penduduk tetapi ditambang wilayahnya. Sedangkan Papua Pulau yang relatif sebagai Pulau perlu dibangun dengan master Plan yang tidak seperti pulau Kalimantan dan Jawa. Selebihnya adalah daerah Indonesia yang mengandalkan kepulauan. Apakah bangka belitung, kepulauan riau, maluku , Bali, Maluku utara dan nTB juga NTT. Sehingga jika dilihat potensinya sebagai pusat kemaritiman dan pangan kelautan serta pariwisata potensinya dalam 20 tahun kesepan akan tumbuh luar biasa.
Indonesia luar biasa potensi dan kesempatannya dan sungguh sangat bisa dikembangkan dimasa kini dan kedepan. Dengan beberapa kota besar bisa menjadi Singapura serta beberapa Propinsi bisa menjadi Malaysia maka perkembangan Indonesia semoga semakin terarah. Lihat Australia hanya tetap punya Kota sangat besar hanya Sidney, Melbourne, Adelaide, Brisbane, Perth dan Darwin. Serta Kota pusat Pemerintahan Canbera. Selebihnya adalah kota kota pendukung dan menjadi pusat pusat kota yang khas dan khusus apakah Perkebunan, Perikanan, Pertenakan, Pertanian, Pertambangan, pusat pengolahan pangan, Pusat pusat Industrinya diberbagai bidang. dll.
Dalam konteks ini maka Indoenesia sudah sangat perlu mewujudkan MasterPlan negerinya. Sudah pasti tidak mungkin semua daerahnya dijadikan Singapura dan terlalu mahal dan butuh waktu sangat lama jika ingin menjadikan indonesia seperti beberapa negara di Eropa yang terintegrasi dan sejahtera. Dan dalam konteks sejarah sebelum menjadi bangsa indonesia dimasa lalu sudah terbukti bahwa wilayah ini sungguh luar biasa kemampuan dan potensinya menjadi Lumbung pangan dan perkebunan. Saat ini sungguh tepat jika dikembangkan kembali ditambah dengan peternakan, perikanan dan berbagai Industri menengah dan pengolahan.
Oleh karenanya tidak ada pilihan segera mempersiapkan infrastuktur mulai dari jalan raya , kereta api sampai Pelabuhan pelabuhan yang besar dan memadai. Negara ini sudah saatnya semakin cepat mewujudkan kesempatan indonesia menjadi negara yang bertumbuh sangat cepat dan mendapatkan kesejahteraannya.
Disisi lainnya sudah menjadi sebuah pelajaran yang nyata bahwa pertarungan politik yang membuat negara tidak stabil dan konflik yang menimbulkan kerusuhan sungguh pasti akan membuat negara menjadi rusak dan hancur. Kamboja dan Burma adalah contoh nyata negara yang puluhan tahun tidak berkembang maksimal. Lybia adalah contoh negara yang nyata hancur karena gagal dalam proses peralihan kepemimpinan. Dan pengalaman lainnya adalah seperti china yang awalnya tidak pernah berhasil mewujudkan stabilitas lama dan makmur dalam waktu lama tetapi begitu bersepakat terbukti saat ini China bisa mencapai kemakmurannya. Walau bagi china ini masih sangat prematur karena USA Pun hanya menikmati kedigdayaan sejak berakhir Perang dunia kedua sampai saat ini dan sekarang USA kesulitan begitu juga Eropa sedangkan Uni soviet hanya menikmati kedigdayaan hanya 40 tahunan saja sejak Perang dunia kedua sampai tahun 90an awal.
Dengan pengalaman berbagai negara dan tujuan terciptanya cita cita kemerdekaan maka tidak ada pilihan masyarakat indonesia harus sepakat menjauhi hal hal yang membuat negeri ini berantakan kumuh dan miskin.
IV.Menuju Indonesia 2050.
Indonesia 2050 adalah seratus + 5 tahun merdeka. Jika walaupun saat ini masih banyak konflik dan ketidaksadaran akan tujuan bersama karena semuanya merasa yang paling penting perjuangkan kelompoknya bukan mewujudkan tujuan bersamanya, soalnya tujuan bersama tidak jelas dan tidak terasa.
Pengalaman masa lalu kerajaan yang Majapahit dan Sriwijaya paling lama 400 tahunan dengan pengalaman ini maka bisa dikatakan 100+5 tahun ini adalah waktu yang lama berkonsolidasi dan diharapkan indonesia bisa bersatu ribuan tahun kedepan?…
Tembus waktu ribuan tahun kedepan ini jangan dianggap tidak mungkin karena china sudah ada sejak 2500 tahun sebelum masehi dan sekarang ditahun 2000an sedang berdaya dan berjaya artinya mampu menembus 4000 tahun. Sedangkan bangsa Yahudi keluar dari mesir bersama nabi musa tahun 1250 sebelum masehi dan sejak tahun 63 Smasehi jatuh ketangan Rumawi serta baru merdeka sebagai israel 14 mei tahun 1948.
Sedangkan Arab yang pernah menjadi daerah kekalifahan yang sangat luas yang dimulai pada abad ke 7 kemudian sempat hilang seiring dengan berdirinya bangsa Israel arab saudi juga berdiri tetapi sekelilingnya saat ini telah menjadi berbagai bangsa arab lainnya tidak dalam sebuah kesatuan arabs. Sedangkan Romawi tidak berbekas begitu juga Persia. Karenanya kedua bangsa Israel dan china bisa dijadikan contoh bahwa jika kecil seperti Israel solid bisa kuat begitu juga jika besar dan berhasil mempertahankan teritorinya seperti China juga bisa bertahan tetapi jika seperti Arabs, romawi dan Persia retusan tahun kemudian jika tidak bersatu lagi maka hanya tinggal kepingannya saja.
Dalam konteks ini maka Pemerintah yang pro growth, pro poor, pro job dan pro environment dapat dirasakan hasilnya oleh rakyat dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat dan menurunnya angka kemiskinan wajib diteruskan programnya. Dengan mempertimbangkan terwujudnya Indonesia menjadi negara adikuasa yang mampu mewujudkan cita cita kemerdekaannya.
Dengan perkembangan Indonesia hari ini maka tidak ada pilihan lain bahwa bangsa Indonesia harus menanamkan cita cita kemerdekaan dan Indonesia ini menjadi cita cita bersama. Tanpa menjadi cita cita bersama maka cita cita luhur dan luarbiasa ini tidak akan akan bekerja menjadi sebuah gerakan yang diwujudkan bersama sama. Dalam konteks inilah maka perlu dipahami bahwa semua berbagai tindakan yang tidak sesuai seperti korupsi, perebutan lahan, partai politik yang belum dewasa, dan berbagai kejahatan yang masive boleh jadi akibat karena tidak paham, tidak merasa dan akan lebih baik kehidupannya jika cita cita bersama bangsa dan negara indonesia ini terwujud.
Dalam sejarah kebangsaan. Tahun 1908 berdirinya Boedi oetomo dan 1928 sumpah pemuda adalah perkuatan cita cita bangsa ditanamkan dan disosialisasikan menjadi kemerdekaan Indonesia yang diwujudkan dalam Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. kemudian Pancasila, UUD45, NKRI, Bendera Merah Putih, Indonesia raya, Bhineka Tunggal ika, Sumpah Pemuda tidak ada pilihan dicontohkan bagaimana diperlakukan dan menjadi keyakinan, perilaku dan kebiasaan serta budaya bangsa Indonesia. Jika ini berjalan maka Indonesia 2050 akan menjadi negara adidaya dan terwujudnya cita cita kemerdekaan indonesia insya alloh akan tercapai.
V.Keteladan dan organiasasi dan elemen yang Mewujudkannya.
Kita seringkali merumuskan sesuatu dan menetapkannya sebagai sesuatu yang harus diwujudkan dan sialnya jika dalam perusahaan atau organisasi maka untuk mewujudkannya sudah tidak aneh semua itu digerakan dengan memaksimalkan seluruh sumberdaya perusahaan dan organisasi tersebut, dalam sebuah negara tentu ada pemerintahan dan elemen msyarakat serta berbagai organisasi tetapi bagaimana mewujudkannya?…
Sepertinya sederhana mewujudkan cita cita sebuah bangsa dengan berbagai hal yang sudah ada tetapi pada kenyataannya berbeda dengan diorganisasi dan perusahaan. Berbagai bangsa masih saja gagal mewujudkan cita cita kebangsaannya dan berbagai kekaisaran seperti mesopotania, Romawi, persia, yunani kuno dll pada akhirnya hancur juga setelah melewati masa tertentu peradabannya.
Yang menarik dari sejarah tersebut adalah ketika mereka memulai peradabannya semangat sungguh sungguh dan berjuang serta bekerja sekuat tenaga sambil jalan membersihkan proses dari para penyusup dan penikmat dan setiap proses dinikmati dan disyukuri sehingga akhirnya sampai kepada tujuan dari perjuangannya. Setelah proses itu maka akan muncul egoisme dan keserakahan lalu konflik serta perlawanan sehingga jika kekuatannya tidak tunggal lagi dengan tujuan mulianya atau tujuan mulianya tidak bisa disempurnakan juga maka bangsa itu hancur perlahan.
Dengan pengalaman ini maka tidak ada pilihan jika Indonesia harus menjadi negara maju maka para senior ( mulai generasi pak Try sutrisno dan sahabatnya AM hendro priyono, sutiyoso, wiranto, agum gumelar , syamsir siregar, syaiful sulun, soemarsono, suhardiman,dan para jenderal lainnya sampai luhut panjaitan, Prabowo s, sampai SBY juga para yuniornya serta masih banyak nama lagi mau tidak mau harus memberikan keteladanan.) .ini baru satu kelompok belum lagi kelompok sipil yang ada Prof Dr subroto, hariady dharmawan, sri edy swasono, hariono , amien rais, kelompok reformis, dll juga harus memberikan keteladanan.
Disisi lain Sby, megawati, JK, Habibie, Amien rais, dan kelompok terdekatnya juga harus memberikan keteladanan dan partai politiknya tidak ada pilihan menjadi penggerak proses mewujudkan cita cita bangsa indonesia. Ini baru tingkat nasional , diindonesia perlu diindetifikasi bahwa para tokoh itu juga pasti ada tokoh daerah , apakah propinsi atau kabupaten kota sampai ke perumahan juga kampung. Begitu juga organisasinya.ada yang ditingkat pusat dan didaerah.
Disisi Indonesia harus mampu mensosialisasikan cita cita nasionalnya dan menggerakannya disisi lainnya situasi membuktikan bahwa berbagai institusi saat ini sedang ambruk akibat manipulasi apakah itu di libor pada sektor keuangan atau menjual obligasi bodong dll
Dalam posisi ini memang selalu kuat pertarungan antara niat baik yang dilakukan dengan susah payah dan kesannya belum tentu berhasil dibandingkan dengan keserakahan dan perampokan yang sistemik juga walaupun dianggap jahat dan kriminal tetapi terbukti memberikan kenikmatan dan kejayaan.
Dalam posisi ini keteladan para Pemimpin indonesia diatas tadi menjadi sangat strategis dalam menjadi contoh kehidupan dan begitu juga berbagai organisasi terutama partai politik dalam mewujudkan cita cita kebangsaan itu.
Saat ini kalau boleh terus terang yang ada terlihat masyarakat bahwa Pemerintah, pemimpin dan Parpol serta berbagai organisasi hanya berebut kekuasaan dan kekayaan saja tidak kuat dalam mencerminkan usaha mewujudkan cita cita kebangsaannya dan yang paling salah adalah ketika muncul keyakinan bahwa partai politik hanya untuk mewujudkan kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan lupa mewujudkan kebajikan dan cita cita kemerdekaan bangsa indonesia.
Dalam situasi bulan ramadhan ini, semoga kita justru melaksanakan introspeksi diri dan mensyukuri semua yang telah diberikan kepada kita semua dan bangsa Indonesia serta justru puasa dan ibadah ini menjadi semangat yang kuat untuk mewujudkan cita cita kebangsaan indonesia.
Saya yakin salah besar jika ibadah puasa, shalat tarawih dan ibadah lainnya ini hanya dimaksudkanmenghapuskan dosa yang telah dibuat lalu setelah bulan Ramadhan ini llewat maka akan membuat dosanya lagi lebih besar. Lalu dosa dosa itu akan dikurangi dan hapus dengan sedekah dan kebajikan juga terakhir jika sudah tidak akan buat dosa besar lagi , maka harus melakukan taubat nasuha.
Saya kira sungguh keliru jika kehidupan ini diatur seperti SIN planning dan diciptakan discountednya. Keyakinan ini bahwa kehidupan itu harus dibangun dengan berbagai kebajikan dan setelah para pendiri dan pengamal kebajikan tidak ada maka peradaban itu akan hancur oleh keserakahan dan konflik yang pasti muncul kemudian hari.
Sementara sudah terbukti juga bahwa dalam kehidupan itu contoh kesengsaraan bagi yang berlaku menjalani kehidupannya dengan melanggar berbagai ketentuan kebajikan. Walaupun begitu kenyataannya hal ini juga tidak mempan menjadikan arah kehidupan menjadi kehidupan kebajikanlah yang menjadikan pilihan mayoritas umat manusia.
Sekali lagi dalam konteks beribadah dibulan ramadhan ini maka sudah sebaiknya ibadah ini tidak boleh lepas dari kehidupan kita sehari hari. Dengan dimulainya bahwa beribadah bukanlah dalam kerangka menghapus dosa dosa pribadi saja dan dengan rajin beribadah menjadi tidak takut berbuat dosa tetapi justru mencegah kehidupan yang penuh dosa maka secara tidak langsung akan mewujudkan cita cita kebangsaan indonesia.
Soal mewujudkan peradaban dengan cara kebajikan dan menciptakan situasi sehimngga rahmat alloh yang maha kuasa itu akan datang merahmatinya dan memberikan barokahnya bukanlah soal yang sederhana dan mudah. Hal ini bisa kita lihat dari proses kemerdekaan bangsa indonesi 17-8-1945 serta berbeda dengan tumbuhnya peradaban sebelumnya yang melalui intrik dan pembunuhan politik.
Cara ini sama dengan pendirian madinah munawarah atau komunitas diberbagai belahan dunia lainnya yang didasari oleh kesamaan niat dan keyakinan mewujudkan nilai nilai luhur dan kebajikan dalam sebuah kehidupan. Dan itulah bangsa Indonesia.
Dalam konteks mewujudkan cita cita kebangsaan indonesia maka tidak ada pilihan lain sampai tahun 2014 nanti maka Presiden SBY dan anggota kabinetnya serta Pemerintahannya harus dan wajib menjadi tauladan dan menggerakan sosialisas perwujudan cita cita kebangsaan indonesia tersebut dan tidak ada pilihannya juga mendorong segenap bangsa bergerak mewujudkan hal itu. Hal ini sangat tidak mungkin dilakukan orang biasa karena orang biasa harus menyusun berbagai hal dulu menjdi diposisi itu baru menggerakan selruh sumber daya negeri ini setelah memberinya contoh. Sekali lagi presiden sebaiknya tidak terjebak kepada soal remeh temeh dan yang mengganggunya tetapi alangkah mulainya jika fokus memimpin negeri ini dalam rangka mewujudkan tujuan nasional indonesia ini.
Semoga mensemangati dan menginspirasi juga bersama sama kita mewujudkannya.
1 ramadhan 1433 dalam rangka menyambut 1 syawal 1433.
Agus Muldya natakusumah (kompasiana)

JOSEPH STALIN

Posted by admin Sunday, October 7, 2012 1 comments
JOSEPH STALIN 1879-1953
Nama aslinya panjang dan tidak gampang diingat: Iosif Vissarionovich Dzugashvili. Dunia mengenalnya dengan Joseph Stalin, yang bertahun-tahun jadi diktator proletariat Uni Soviet. Dilahirkan tahun 1879 di kota Gori, Georgia di Kaukasus dan bahasa asalnya pun Georgia, yang jauh berbeda dengan bahasa Rusia. Baru belakangan bahasa Rusia dipelajarinya, tetapi tiap ngomong, aksen Georgianya tak pernah lenyap. Dia dibesarkan dalam suasana miskin papa. Ayahnya tukang sol sepatu yang gemar mabuk dan menggebuki anaknya sampai melintir. Ayah pemabuk ini meninggal tatkala Iosif berumur sebelas tahun. Selagi muda Iosif belajar di sekolah gereja di kota Gori dan sesudah menginjak umur belasan dia masuk seminari teologi di Tiflis. Tetapi, tahun 1899 dia ditendang keluar seminari karena dituduh "menyebar pikiran-pikiran subversif." Maka bergabunglah ia dengan gerakan Marxis bawah tanah, dan di tahun 1903, tatkala ada perpecahan dalam tubuh partai, dia memihak kelompok Bolshevik. Hingga tahun 1917 dia merupakan anggota partai yang gigih dan giat, ditahan tak kurang enam kali. (Tetapi, umumnya hukuman yang menimpanya tidak berat. Lebih dari satu kali dia mencoba melarikan diri dari tahanan. Ada dugaan, ada masa singkat dimana sebetulnya dia merupakan agen ganda). Di masa inilah dia mulai pakai nama samaran yang sedap dan cocok: Stalin, orang yang terbuat dari baja.

Stalin tidak pegang peranan menentukan dalam revolusi tahun 1917. Tetapi, dia amat aktif dalam masa dua tahun berikutnya, dan di tahun 1922 dia menjadi Sekretaris Jendral Partai Komunis. Kedudukan ini membuka kesempatan luas baginya menggunakan pengaruh terhadap jalannya administrasi partai dan sekaligus merupakan faktor utama dalam pergulatan menuju puncak kekuasaan sesudah Lenin meninggal dunia.

Jelas sekali, Lenin cenderung agar penggantinya Leon Trotsky. Nyatanya, dalam testamen politiknya Lenin menandaskan bahwa Stalin terlampau keras dan mesti disingkirkan dari kedudukan Sekretaris Jendral partai. Tetapi, sesudah Lenin tiada di awal tahun 1924, Stalin menggantikannya seraya menyembunyikan testamen Lenin. Lebih jauh dari itu, Stalin berhasil menggalang kekuatan bersama Lev Kamenev dan Grigori Zinoviev, dua anggota penting politbiro, dan membentuk troika atau triumvirate. Bersama-sama mereka berhasil mengalahkan Trotsky dan para pengikutnya. Kemudian Stalin --seorang genius dalam hal perkelahian geser-menggeser dalam kelompok-- berbalik menghadapi Zinoviev dan Kamenev serta menyingkirkan kedua mereka. Sesudah berhasil mengalahkan "oposisi sayap kiri" (misalnya: Trotsky, Kamenev, Zinoviev dan pengikutnya) dalam perebutan kekuasaan, Stalin meneruskan menerima beberapa usul-usul politik mereka. Tak lama sesudah itu, Stalin menghadapi "sayap kanan" dari partai Komunis --sekutu sementaranya-- dan mengalahkan mereka pula. Menjelang awal tahun 1930-an, dia sudah menjadi diktator tunggal di Uni Soviet.

Dari kedudukan yang penuh kuasa ini, mulai tahun 1934, Stalin melancarkan serentetan pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa dianggap awal dari tindak pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi tanggal 1 Desember 1934 atas diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan salah seorang penasihat Stalin. Besar kemungkinan, Stalin sendiri yang memerintahkan pembunuhan itu, sebagian untuk menyingkirkan Kirov, tetapi tampaknya lebih ditujukan untuk menyembunyikan langkah-langkah pembersihan lebih lanjut.

Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Banyak diantara mereka yang melakukan pengakuan terbuka di depan pengadilan rakyat. Ini sama saja dengan misalnya Thomas Jefferson, ketika jadi Presiden, menangkap sebagian besar para penandatangan Deklarasi Kemerdekaan dan menghukum mereka sesudah mereka "mengaku" di depan pengadilan umum. Di tahun 1938, orang yang mengepalai permulaan langkah pembebasan, Genrikh Yagoda, juga di bawa ke depan pengadilan, mengaku telah berkhianat dan segera dihukum mati. Juga penggantinya Nicolai Yehzov mengalami nasib serupa.

Pembersihan di pertengahan tahun 1930-an meluas ke segenap tubuh partai Komunis dan Angkatan Bersenjata, dan pembersihan itu tidaklah semata ditujukan kepada masalah anti-Komunis dan kontra revolusioner. Stalin lebih sukses dalam hal membunuh kaum Komunis ketimbang yang dilakukan oleh polisi Czar sendiri. Contohnya, dari anggota Central Komite Partai Komunis yang terpilih tahun 1934, lebih dari dua pertiganya dibunuh pada saat pembersihan berikutnya. Dari langkah-langkah ini jelas sudah, motif utama Stalin adalah membuka kemungkinan buatnya mendirikan satu kekuatan yang berdiri sendiri di dalam negeri. Ironisnya, justru pada saat hebat-hebatnya pembersihan inilah Stalin mengeluarkan konstitusi baru Uni Soviet yang disebut demokratis.

Diantara politik ekonomi yang ditegaskan Stalin adalah kolektivisasi paksa sektor pertanian; politik ini amat tidak populer di kalangan petani dan banyak diantara mereka menentangnya. Di awal tahun 1930-an, dengan perintah Stalin, berjuta-juta petani dibunuh atau dibiarkan mati kelaparan. Dan pada akhirnya politik ini berhasil. Secara ekonomi, sektor pertanian Uni Soviet boleh dibilang terbelakang sejak saat itu.

Politik Stalin lainnya adalah mendorong cepatnya industrialisasi. Ini terselesaikan sebagian lewat serentetan "Rencana Pembangunan Lima Tahun"-nya yang kemudian banyak ditiru oleh negeri-negeri di luar Uni Soviet. Di samping pelbagai ketidak-efesienan, politik industrialisasi Stalin bisa dibilang membawa perbaikan dan sukses. Kendati besarnya kehilangan material yang diderita oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia ke-2,Uni Soviet keluar dari perang itu sebagai negara industri terbesar kedua di dunia.

Bulan Agustus 1939 Hitler dan Stalin menandatangani perjanjian "tidak saling menyerang" yang masyhur. Dalam tempo dua minggu, Hitler menyerbu Polandia dari arah barat, dan beberapa minggu kemudian Uni Soviet menyerbu dari lambung timur, dan menduduki sebagian daripadanya. Di ujung tahun itu pula Uni Soviet mengancam tiga negeri yang merdeka: Latvia, Lithuania, dan Estonia dengan kekuatan senjata. Ketiganya menyerah tanpa perlawanan dan dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaan Uni Soviet. Hal serupa, sebagian daerah Rumania juga dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaannya. Finlandia menentang ancaman, tetapi pada akhirnya Uni Soviet menyerbu dan mendudukinya. Alasan Uni Soviet melakukan penyerbuan itu adalah karena daerah-daerah itu diperlukan untuk mempertahankan diri dari adanya kemungkinan penyerangan dari Nazi Jerman. Tetapi, sesudah perang usai dan Nazi sepenuhnya dikalahkan, Stalin tidak melepaskan genggamannya atas daerah-daerah itu. (Hal serupa dilakukan pula oleh para penggantinya).

Di akhir Perang Dunia ke-2, Angkatan Bersenjata Uni Soviet menduduki bagian besar Eropa Timur dan Stalin menggunakan kesempatan ini menjadikan daerah-daerah itu negara Komunis yang berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Pemerintahan Marxis juga muncul di Yugoslavia, tetapi karena di sana tidak ada pasukan Rusia, Yugoslavia tidaklah jadi satelit Rusia. Mencegah jangan sampai negeri-negeri Komunis lain mengikuti jejak Yugoslavia, Stalin mengambil langkah-langkah pengamanan yang diperlukan. Tak lama sesudah berakhirnya Perang Dunia ke-2, mulailah babak "perang dingin" antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kendati Truman dan pemimpin negeri-negeri Barat lainnya punya saham pula dalam memulai perang dingin, tak bisa diragukan bahwa peranan Stalin lebih besar dari mereka.

Bulan Januari 1953 pemerintah Uni Soviet mengumumkan bahwa sekelompok dokter telah ditangkap atas tuduhan melakukan pembunuhan terhadap pejabat-pejabat tingkat tinggi Rusia. Ini tampaknya merupakan rencana Stalin pula untuk melakukan pembabatan berikutnya. Tetapi, tanggal 5 Maret 1953, diktator berumur 73 tahun itu meninggal dunia di istana Kremlin, Moskow. Jasad Stalin dibaringkan di samping Lenin di Mausoleum di Lapangan Merah. Tetapi, di tahun-tahun berikutnya (khusus sesudah pidato Khruschev bulan Februari 1956), reputasi Stalin diseret ke bawah secara sengit di Uni Soviet. Destalinisasi dilaksanakan secara besar-besaran.

Kehidupan kekeluargaan Stalin tidaklah terlampau bahagia dan sukses. Dia kawin tahun 1904, tetapi tiga tahun sesudah itu istrinya meninggal akibat mengidap penyakit paru-paru. Anak satu-satunya --Jacob-- ditangkap Jerman waktu Perang Dunia ke-2. Jerman mengajukan tawaran pertukaran tetapi tawaran itu ditolak Stalin, dan matilah Jacob dalam kamp konsentrasi. Stalin kawin untuk kedua kalinya tahun 1919. Istri keduanya ini pun meninggal dunia tahun 1932. Ada berita dia bunuh diri, tetapi desas-desus lain bilang Stalinlah yang bunuh atau setidaknya membiarkan dia terbunuh. Ada dua anak dari perkawinan kedua ini. Anak laki-lakinya, seorang perwira Angkatan Udara Rusia, menjadi pemabuk, dan mati tahun 1962. Anak perempuannya, Svetlana, diusir dari Uni Soviet dan di tahun 1967 datang di Amerika Serikat.

Watak utama Stalin adalah kekejamannya. Tak sedikit pun tampak rasa belas kasihannya, bagai cadas yang sukar luluh. Selalu dalam keadaan curiga, mendekati paranoia. Di seberang lain, dia seorang yang berkemampuan: ulet, kemauan kuat, teguh pendirian, angkuh, dan punya daya pikir yang kuatnya luar biasa.

Selaku diktator selama kira-kira seperempat abad, pengaruh Stalin sudah merasuk hampir ke semua segi kehidupan. Ditilik dari imbangan antara daya kontrol pribadinya dengan jumlah penduduk yang berada di bawahnya serta masa kekuasaannya, bisalah dianggap Stalin itu seorang diktator paling jempol dalam sejarah (meski bisa diperdebatkan Mao Tse Tung juga punya bobot sama kuat). Di masa hidupnya, Stalin mengirim berjuta orang ke alam baka, atau ke kamp-kamp kerja paksa. (Tak ada cara mengetahui persis berapa jumlah orang yang jadi korban akibat gerakan sapu mautnya, tetapi mungkin bergerak di sekifar dua puluh juta orang).

Tak bisa disangsikan lagi, jangka pendek pengaruhnya teramatlah kuatnya, tetapi belum bisa dipastikan bagaimana untuk jangka panjangnya. Misalnya, sejak kematian Stalin, kekangan besi polisi rahasia terhadap penduduk Rusia sangat jauh mengurang. Meskipun Uni Soviet masih berada di belakang Amerika Serikat dalam hal kebebasan sipil dan politik dan lain-lain negeri demokrasi Barat, kini tak ada lagi keadaan totaliter seperti masa di bawah Lenin sebelum digantikan oleh Stalin.

Negeri-negeri satelit Uni Soviet di Eropa Timur tampaknya mantap, tetapi tak bisa diramalkan berapa lama tahannya. Banyak contoh dalam sejarah betapa negara-negara kuat mendirikan negeri "pelindung" untuk keselamatannya yang berada di bawah pengaruhnya. Umumnya negeri-negeri itu tidak jadi negeri bawahan untuk masa tak terbatas: atau dia masuk sepenuhnya ke dalam wilayah kekuasaan negeri yang menguasainya, atau jadi bebas sendiri. Berhubung tak tampak tanda-tanda Uni Soviet akan memasukkan mereka ke dalam wilayahnya, besar kemungkinan mereka akan menjadi negeri yang sepenuhnya bebas dalam abad ini. (Di lain pihak, kontrol Komunis terhadap negeri-negeri seperti Jerman Timur dan Bulgaria akan lebih lama).

Perbatasan Uni Soviet sendiri mengembang di bawah pemerintahan Stalin, walaupun mesti diingat perbatasan Rusia senantiasa maju mundur selama berabad-abad. Yang jelas daerah Uni Soviet kini lebih kecil ketimbang Rusia di bawah Czar tahun 1879 ketika Stalin lahir ke dunia.

Stalin sering dianggap berjasa mengindustrialisir Rusia. Rasanya penyebutan ini berlebihan. Pertama, jelas Uni Soviet akan melakukan industrialisasi dirinya walau tanpa Stalin. Kedua, meski Stalin merupakan tokoh pendorong percepatan industrialisasi, dia pasti bukan pemula yang sesungguhnya. (Rusia jaman Czar di tahun 1914 sudah merupakan negeri industri kelima di dunia).

Di lain pihak, pengkolektifan pertanian Uni Soviet tak akan pernah terwujud tanpa perubahan drastis yang dilakukan Stalin. Dalam kaitan ini, politik kebijaksanaan Stalin mempunyai pengaruh jauh seperti berikut:

Stalin punya peranan penting dalam penyebarluasan Komunisme ke seluruh dunia. Kenyataan ini mengandung kebenaran obyektif. Adalah berkat usaha Stalin Komunisme tertancap kuat di negeri-negeri satelit di Eropa Timur, tetapi di Cina kerja keras luar biasa yang diperbuat Mao Tse Tung merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan. Secara keseluruhan saya pikir tentulah Marx dan Leninlah yang punya saham terbesar dalam penyebaran Komunisme ke seluruh jagad. Tetapi, meskipun apabila Stalin tidak sejajar arti pentingnya dibanding Marx, Lenin dan Mao Tse Tung, toh tidak bisa tidak dia merupakan salah seorang raksasa dalam sejarah, seorang genius yang beringas yang tak bisa dilupakan sejarah begitu saja.
sumber :  media.isnet.org

NAPOLEON BONAPARTE

Posted by admin 0 comments
NAPOLEON BONAPARTE 1769-1821
Jendral dan Kaisar Perancis yang tenar, Napoleon I, keluar dari rahim ibunya di Ajaccio, Corsica, tahun 1769. Nama aslinya Napoleon Bonaparte. Corsica masuk wilayah kekuasaan Perancis cuma lima belas bulan sebelum Napoleon lahir, dan pada saat-saat remajanya Napoleon seorang nasionalis Corsica yang menganggap Perancis itu penindas. Tetapi, Napoleon dikirim masuk akademi militer di Perancis dan tatkala dia tamat tahun 1785 pada umur lima belas tahun dia jadi tentara Perancis berpangkat letnan.

Empat tahun kemudian Revolusi Perancis meledak dan dalam beberapa tahun pemerintah baru Perancis terlibat perang dengan beberapa negara asing. Kesempatan pertama Napoleon menampakkan kebolehannya adalah di tahun 1793, dalam pertempuran di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang Perancis. Sukses-sukses yang diperolehnya di Toulon mengangkat dirinya jadi brigjen dan pada tahun 1796 dia diberi beban tanggung jawab jadi komando tentara Perancis di Itali. Di negeri itu, antara tahun 1796-1797, Napoleon berhasil pula merebut serentetan kemenangan yang membuatnya seorang pahlawan tatkala kembali ke Perancis.

Di tahun 1798 ia memimpin penyerbuan Perancis ke Mesir. Langkah ini ternyata merupakan malapetaka. Di darat, umumnya pasukan Napoleon berhasil, tetapi Angkatan Laut Inggris di bawah pimpinan Lord Nelson dengan mantap mengobrak-abrik armada Perancis, dan di tahun 1799 Napoleon meninggalkan pasukannya di Mesir dan pulang ke Perancis.

Begitu sampai di Perancis, Napoleon yang jeli itu dapat berkesimpulan bahwa rakyat Perancis lebih terkenang dengan kemenangan-kemenangannya di Itali ketimbang kegagalan ekspedisi Perancis ke Mesir. Berpegang pada fakta ini, hanya sebulan sesudah dia menginjak bumi Perancis, Napoleon ambil bagian dalam perebutan kekuasaan bersama Albe Sieyes dan lain-lainnya. Kup ini melahirkan sebuah pemerintah baru yang disebut "Consulate" dan Napoleon menjadi Konsul pertama. Kendati konstitusi sudah disusun dengan cermat dan diterima lewat persetujuan plebisit rakyat, ini cuma kedok belaka untuk menutupi kediktatoran militer Napoleon yang dengan segera mampu menyikut dan melumpuhkan lawan-lawannya.

Naiknya Napoleon ke tahta kekuasaan betul-betul menakjubkan. Tepatnya di bulan Agustus 1793, sebelum pertempuran Toulon, Napoleon samasekali tidak dikenal orang. Dia tak lebih dari seorang perwira rendah berumur dua puluh empat tahun dan bukan sepenuhnya orang Perancis. Tetapi, kurang dari enam tahun kemudian --masih dalam usia tiga puluh tahun-- sudah menjelma jadi penguasa Perancis yang tak bisa dibantah lagi, posisi yang digenggamnya selama lebih dari empat belas tahun.

Di masa tahun-tahun kekuasaannya, Napoleon melakukan perombakan besar-besaran dalam sistem administrasi pemerintahan serta hukum Perancis. Misalnya, dia merombak struktur keuangan dan kehakiman, dia mendirikan Bank Perancis dan Universitas Perancis, serta menyentralisir administrasi. Meskipun tiap perubahan ini punya makna penting, dan dalam beberapa hal punya daya pengaruh jangka lama khususnya untuk Perancis, tidaklah punya pengaruh yang berarti buat negeri lain.

Tetapi salah satu perombakan yang dilakukan oleh Napoleon punya daya pengaruh yang melampaui batas negeri Perancis sendiri. Yaitu, penyusunan apa yang termasyhur dengan sebutan Code Napoleon. Dalam banyak hal, code ini mencerminkan ide-ide Revolusi Perancis. Misalnya, di bawah code ini tidak ada hak-hak istimewa berdasar kelahiran dan asal-usul, semua orang sama derajat di mata hukum. Berbarengan dengan itu code tersebut cukup mendekati hukum-hukum lama dan adat kebiasaan Perancis sehingga diterima oleh rakyat Perancis dan sistem pengadilannya. Secara umum, code itu moderat, terorganisir rapi dan ditulis dengan ringkas, jelas, serta dapat diterima, tambahan pula mudah difahami. Akibatnya, code ini tidak hanya berlaku di Perancis (hukum perdata Perancis yang berlaku sekarang hampir mirip dengan Code Napoleon itu) tetapi juga diterima pula di negeri-negeri lain dengan perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan keperluan setempat.

Politik Napoleon senantiasa menumbuhkan keyakinan bahwa dialah seorang yang membela Revolusi Perancis. Tetapi, di tahun 1804 dia sendiri pula yang memperoklamirkan diri selaku Kaisar Perancis. Tambahan lagi, dia mengangkat tiga saudaranya keatas tahta kerajaan di beberapa negara Eropa. Langkah ini tidak bisa tidak menumbuhkan rasa tidak senang pada sebagian orang-orang Republik Perancis yang menganggap tingkah itu sepenuhnya merupakan pengkhianatan terhadap ide-ide dan tujuan Revolusi Perancis. Tetapi, kesulitan utama yang dihadapi Napoleon adalah peperangan dengan negara-negara asing.

Di tahun 1802, di Amiens, Napoleon menandatangani perjanjian damai dengan Inggris. Ini memberi angin lega kepada Perancis yang dalam tempo sepuluh tahun terus-menerus berada dalam suasana perang. Tetapi, di tahun berikutnya perjanjian damai itu putus dan peperangan lama dengan Inggris dan sekutunya pun mulai lagi. Walaupun pasukan Napoleon berulang kali memenangkan pertempuran di daratan, Inggris tidak bisa dikalahkan kalau saja armada lautnya tak terlumpuhkan. Malangnya untuk Napoleon, dalam pertempuran yang musykil di Trafalgar tahun 1805, armada laut Inggris merebut kemenangan besar. Karena itu, pengawasan dan keampuhan Inggris di lautan tidaklah perlu diragukan lagi. Meskipun kemenangan besar Napoleon (di Austerlitz melawan Austria dan Rusia) terjadi enam minggu sesudah Trafalgar, hal ini sama sekali tidak bisa menghapus kepahitan kekalahan di sektor armada laut.

Di tahun 1808 Napoleon perbuat ketololan besar melibatkan Perancis ke dalam peperangan yang panjang dan tak menentu ujung pangkalnya di Semenanjung Iberia, tempat tentara Perancis tertancap tak bergerak selama bertahun-tahun. Tetapi, kekeliruan terbesar Napoleon adalah serangannya terhadap Rusia. Di tahun 1807 Napoleon bertemu muka dengan Czar, dan dalam perjanjian Tilsit mereka bersepakat menggalang persahabatan abadi. Tetapi, persepakatan dan persekutuan itu lambat laun rusak, dan di tahun 1812 bulan Juni Napoleon memimpin tentara raksasa menginjak-injak bumi Rusia.

Hasil dari perbuatan ini sudah sama diketahui. Tentara Rusia umumnya menghindar dari pertempuran langsung berhadapan dengan tentara Napoleon, karena itu Napoleon dapat maju dengan cepatnya. Di bulan September Napoleon menduduki Moskow. Tetapi, orang Rusia membumihanguskan kota itu dan sebagian besar rata dengan tanah. Sesudah menunggu lima minggu di Moskow (dengan harapan sia-sia Rusia akan menawarkan perdamaian), Napoleon akhirnya memutuskan mundur, tetapi keputusan ini sudah terlambat. Gabungan antara pukulan tentara Rusia dan musim dingin yang kejam, tak memadainya suplai pasukan Perancis mengakibatkan gerakan mundur itu menjadi gerakan mundur yang morat-marit. Kurang dari sepuluh persen tentara raksasa Perancis bisa keluar dari bumi Rusia hidup-hidup.

Negara-negara Eropa lain, seperti Austria dan Prusia, sadar benar mereka punya kesempatan baik menghajar Perancis. Mereka menggabungkan semua kekuatan menghadapi Napoleon,dan pada saat pertempuran di Leipzig bulan Oktober 1813, Napoleon kembali mendapat pukulan pahit hingga sempoyongan. Tahun berikutnya dia berhenti dan dibuang ke Pulau Elba, sebuah pulau kecil di lepas pantai Itali.

Di tahun 1815 dia melarikan diri dari Pulau Elba, kembali ke Perancis, disambut baik dan kembali berkuasa. Kekuatan-kekuatan Eropa segera memaklumkan perang dan seratus hari sehabis duduknya lagi ia di tahta kekuasaan, Napoleon mengalami kekalahan yang mematikan di Waterloo.

Sesudah Waterloo, Napoleon dipenjara oleh orang Inggris di St. Helena, sebuah pulau kecil di selatan Samudera Atlantik. Di sinilah dia menghembuskan nafasnya yang terakhir tahun 1821 akibat serangan kanker.

Karier militer Napoleon menyuguhkan paradoks yang menarik. Kegeniusan gerakan taktiknya amat memukau, dan bila diukur dari segi itu semata, bisa jadi dia bisa dianggap seorang jendral terbesar sepanjang jaman. Tetapi di bidang strategi dasar dia merosot akibat bikin kekeliruan-kekeliruan besar, seperti misalnya penyerbuan ke Mesir dan Rusia. Kesalahan strateginya begitu bego sehingga Napoleon tak layak dijuluki pemimpin militer kelas wahid. Apakah anggapan kedua ini tidak adil? Saya kira tidak. Sesungguhnya, ukuran kebesaran seorang jendral terletak pada kemampuannya mengelak dari berbuat kesalahan-kesalahan yang menuntun kearah kehancuran. Hal semacam itu tak terjadi pada diri Alexander Yang Agung, Jengis Khan dan Tamerlane yang tentaranya tak pernah terkalahkan. Berhubung Napoleon pada akhirnya dapat dikalahkan di tahun 1815, Perancis memiliki daerah lebih kecil ketimbang yang pernah dipunyainya di tahun 1879, saat pecahnya Revolusi.

Napoleon tentu saja seorang "egomaniac" dan sering dianggap semodel dengan Hitler. Tetapi, ada perbedaan yang ruwet diantara keduanya. Jika Hitler bertindak sebagian terbesarnya atas dorongan ideologi yang tersembunyi, Napoleon semata-mata terdorong oleh ambisi yang oportunistis dan dia tak punya selera melakukan penjagalan besar dan gila-gilaan. Dalam masa pemerintahan Napoleon, tidak terdapat semacam kamp konsentrasi seperti yang dipunyai Hitler.

Teramat masyhurnya nama Napoleon amat mudah menjebak orang menganggap dia itu berpengaruh besar secara berlebih-lebihan. Masa pengaruh jangka pendeknya memang besar, mungkin lebih besar dari Alexander Yang Agung walaupun tidak sebesar Hitler. (Menurut taksiran, sekitar 500.000 tentara Perancis mati dalam perang Napoleon, sedang sekitar 800.000 orang Jerman tewas selama Perang Dunia ke-2). Dengan ukuran apa pun, perbuatan pengrusakan Napoleon lebih sedikit ketimbang apa yang diperbuat Hitler.

Dalam kaitan pengaruh jangka panjang, tampaknya Napoleon lebih penting ketimbang Hitler, meski lebih kurang penting dibanding Alexander Yang Agung. Napoleon melakukan perubahan luas dalam tata administrasi Perancis, tetapi penduduk Perancis cuma satu per tujuh puluh penduduk dunia. Dalam tiap kejadian, perubahan administratif macam itu harus ditinjau dari sudut perspektif yang sewajarnya. Pengaruhnya terhadap orang Perancis jauh lebih sedikit ketimbang perubahan-perubahan sejumlah kemajuan teknologi dalam masa dua abad belakangan ini.

Banyak orang bilang, masa Napoleon menyediakan peluang bagi perubahan-perubahan bagi terkonsolidasinya dan semakin mapannya kaum borjuais Perancis. Di tahun 1815, tatkala monarki Perancis akhirnya tersusun kembali, perubahan-perubahan ini ditopang dan dilindungi begitu baiknya sehingga kemungkinan bisa kembalinya pola-pola sosial orde lama suatu hal yang sepenuhnya mustahil. Tetapi, perubahan terpenting sebetulnya terjadi dan tersusun sebelum Napoleon. Pada tahun 1799 ketika Napoleon memegang kendali pemerintahan mungkin setiap jalan ke arah kembalinya ke masa status quo sudah terlambat. Tetapi, lepas dari ambisi Napoleon sendiri yang keraja-rajaan, dia memang pegang peranan penting menyebarnya ide revolusi ke seluruh Eropa.

Napoleon juga membawa akibat timbulnya pengaruh-pengaruh luas dan besar dalam revolusi Amerika Latin. Penyerbuannya ke Spanyol melemahkan pemerintahan Spanyol sehingga cengkraman kolonialnya di daerah-daerah jajahannya juga dengan sendirinya melonggar dan tidak efektif. Dalam situasi de facto otonomi inilah gerakan-gerakan kemerdekaan Amerika Latin mulai meletus.
Napoleon di pertempuran Waterloo.

Dari semua langkah perbuatan Napoleon, yang paling penting dan paling punya pengaruh berjangka panjang justru yang berada di luar rencananya dan tidak ada sangkut pautnya dengan rencana Napoleon sendiri.

Di tahun 1803, Napoleon menjual daerah luas kepada Amerika Serikat. Dia tahu, milik Perancis di Amerika Utara sulit dilindungi menghadapi serangan-serangan Inggris. Selain itu, dia juga perlu duit, penjualan tanah Louisiana itu mungkin merupakan jual-beli tanah secara damai yang terbesar dalam sejarah sekaligus mengubah Amerika Serikat menjadi suatu negara yang berukuran benua. Sukar dibayangkan apa bentuknya Amerika Serikat tanpa Louisiana ini. Pasti akan merupakan negeri yang samasekali berbeda dengan apa yang kita kenal sekarang. Dan pula layak diragukan Amerika Serikat bisa menjadi negeri kuat tanpa jual-beli Louisiana ini.

Napoleon, tentu saja, bukanlah satu-satunya orang yang berperanan dan bertanggung jawab atas penjualan ini. Pemerintah Amerika jelas pegang peranan pula. Tetapi, penawaran Perancis menjual Louisiana diputuskan dalam perundingan oleh satu orang. Dan orang itu Napoleon Bonaparte.
sumber : media.isnet.org

Calon-calon Pemimpin Masa Depan

Posted by admin 0 comments
Sekarang ini Leeteuk, Heechul, Yesung, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kyuhyun para personil boysband Korea SuJu pastilah lebih diakrabi para pelajar kita ketimbang sosok Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan julukan Ki Hajar Dewantara yang tanggal kelahirannya 2 Mei ditetapkan Pemerintah sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).


Apa sebenarnya yang telah dilakukan beliau hingga layak mendapat penghormatan ini?Ki Hadjar Dewantara  mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922 untuk sekolah kerakyatan di Yogyakarta.  Bersama Douwes Dekker, mengelola De Expres. Ki Hadjar pun aktif menjadi pengurus Boedi Oetomo dan Sarikat Islam. Selanjutnya bersama Cipto Mangun Kusumo dan Douwes Dekker — dijuluki ”Tiga Serangkai” — ia mendirikan Indische Partij, sebuah organisasi politik pertama di Indonesia yang dengan tegas menuntut Indonesia merdeka. Pada zaman Jepang, peran Ki Hadjar tetap menonjol. Bersama Soekarno, Hatta, dan Mas Mansur, mereka dijuluki “Empat Serangkai”, memimpin organisasi Putera. Ketika merdeka, Ki Hadjar menjadi Menteri Pengajaran Pertama. Begitulah track beliau hingga ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI Nomor  305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959 . Bahkan beliau pun disebut sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, penghormatan itu terbukti dengan ditetapkannya hari lahir beliau tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas.

Berkaitan dengan Hardiknas 2012 yang jatuh pada hari ini menarik sekali menyimak gagasan Mendikbud, Mohammad Nuh, yang disampaikannya pada konperensi pers seputar rencana perayaan Hardiknas Senin lalu (Pikiran Rakyat Online, 2 Mei 2012). Dia menyatakan tahun ini sebagai Tahun Investasi untuk menanam ‘generasi emas’ Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan grand design pendidikan untuk merealisasikan rencana besar Kemdikbud dalam mempersiapkan generasi emas 100 tahun Indonesia merdeka (2045).

Pendidikan anak usia dini digencarkan dengan gerakan PAUD-isasi, peningkatan kualitas PAUD, dan pendidikan dasar berkualitas dan merata. Selain itu, pembangunan sekolah/ruang kelas baru dan rehabilitasi bangunan tempat kegiatan belajar mengajar yang sudah tak layak akan dilakukan secara besar-besaran. Pada aspek pelajarnya, Pemerintah akan mengupayakan intervensi khusus untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) siswa SMA/sederajat. Nuh menambahkankan bahwa melalui upaya percepatan ini diharapkan APK SMA/sederajat dapat mencapai 97 persen pada 2020. Sementara bila tanpa intervensi persentase APK yang sedemikian diperkirakan baru tercapai pada 2040. Di sisi lain peningkatan APK perguruan tinggi juga dilakukan dengan meningkatan akses, memastikan keterjangkauan, dan memastikan ketersediaan.

Harapan yang ingin diraih dengan segala upaya di atas adalah terbentuknya generasi yang cerdas komprehensif dengan kriteria antara lain produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.

Sebuah gagasan dan harapan yang sangat mulia, namun mengingat Pemilu akan segera digelar 2014 mendatang, patut kita pertanyakan apa yang bisa dilakukan oleh Mendikbud kita dalam periode dua tahun ini? Lalu bagaimana kelanjutan grand design yang bagus ini bila kelak Mohammad Nuh, karena pertimbangan politis, tak lagi menduduki posisinya sekarang. Bukankah sudah tradisi di negeri ini ‘ganti menteri, ganti kebijakan’? Sepertinya ‘kurang bergengsi’ untuk menjalankan kebijakan pendahulu meski terbukti bagus dan layak untuk dijaga kesinambungannya.

Pendidikan bangsa butuh waktu panjang karena tak boleh ada interupsi di tengah jalan untuk memperoleh hasil yang baik, minimal perlu 10 tahun untuk meletakkan dasar-dasar pembentukan karakter yang kokoh pada anak didik. Jadi dengan masa 2 tahun ini, lebih baik alokasikan waktu yang sangat besar untuk berdoa agar Rabb berkenan menyabdakan ‘Kun fayakun ‘ dan lahirlah generasi-generasi jenius otak-hati yang tak kesulitan berakselerasi dalam waktu singkat untuk menyerap segala asupan yang membuat mereka layak disebut sebagai benih unggulan generasi emas. Selamat Hardiknas, bangsaku! 
sumber: kompasiana

Bahasa Indonesia Vs Bahasa Inggris

Posted by admin 0 comments
Dewasa ini bahasa Inggris kian menjadi tren. Di berbagai produk, gedung sekolah, gedung pemerintahan, bahkan nama program pemerintah pun dalam bahasa Inggris. Ada apa ini? Apakah pengaruh globalisasi sudah sedemikian rupa? Lantas, bagaimana bahasa Indonesia nanti?
Orang lebih merasa keren ketika dia menulis atau berbicara dalam bahasa Inggris. Produsen-produsen pun juga demikian. Seolah sudah “dikomando”, mereka berbondong-bondong menamakan produk mereka dalam bahasa Inggris. Bahkan pemerintah pun meluncurkan berbagai program dalam bahasa Inggris, seperti e-KTP, e-Governement, dan lain-lain.

Fakta yang mencengangkan muncul: dalam berbagai ujian di sekolah, nilai ujian bahasa Indonesia masih jauh di bawah dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain. Peraih nilai UNAS tertinggi tahun lalu, hampir semua pelajaran nilainya 10,00, kecuali nilai bahasa Indonesia yang “hanya” 8-9. Nilai bahasa Inggris lebih baik daripada nilai bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Karena kebanyakan siswa masih meremehkan bahasa Indonesia! Seolah bahasa Indonesia itu bukan bahasa yang harus dipelajari.

Mau sampai kapan bahasa Inggris terus “menghantui” negeri ini? Bagaimana dengan nasib bahasa Indonesia? Apakah suatu saat nanti bahasa Inggris akan menjadi bahasa nasional Indonesia selain bahasa Indonesia? Perhatikan saja beberapa tahun ke depan.
Ayo, cintai bahasa Indonesia!
sumber: kompasiana

Kehidupan Pramoedya Ananta Toer (Episode 1979-2006): Menulis Sampai Mati

Posted by admin 0 comments
“Aku ini orang yang sederhana sekali. Aku nggak perlu macam-macam. Kebutuhanku cuma kerjaku!” (Pramoedya Ananta Toer) 

Pada 1979, Pramoedya Ananta Toer (Pram) bebas dari hukuman penjara akibat keterkaitannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Dia kembali kepada keluarganya di rumahnya di jalan Multikarya II no. 26, Utan Kayu, Jakarta Timur. Namun Pram belum bebas sepenuhnya, dia dijadikan tahanan rumah sampai 1992 dan wajib melapor sekali seminggu ke Kodim Jakarta Timur. Cibiran dan teror juga kerap diterimanya dari orang-orang sekitar yang menganggapnya komunis. Makanya di tahun-tahun awal bebas, dia jarang keluar rumah, pun ke teras rumah. “Aku nggak bisa keluar. Keluar berarti menambah kemungkinan diteror,” kata Pram.

Pada 1980, dua buku yang ditulisnya di Pulau Buru berjudul Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa diterbitkan oleh Hasta Mitra. Lanjut pada 1982 dan 1985, terbit pula buku Gadis Pantai dan buku ketiga Pulau Buru berjudul Jejak Langkah. Namun, Pemerintahan Orde Baru Soeharto membredel buku-buku itu. Atas pembredelan buku-buku Pram, Wakil Presiden Adam Malik berkata kepada Pram, “Wah, kalau Suharto saja sudah melarang, jangankan kamu Pram, saya sendiri bisa ditembaknya”. Pram menatap Adam Malik getir, dalam hati ia berkata “Saya harus bertahan terhadap jaman yang ‘tak benar ini”.

Atas pertolongan seorang Australia bernama Max Lane, naskah-naskah tulisan Pram dapat terbit di banyak negara di luar Indonesia dengan ragam bahasa, di antaranya Malaysia dan Belanda, sehingga harapan Pram untuk mendapatkan uang dan menyambung hidup pun masih ada. “Karya saya sudah diterjemahkan ke ragam bahasa, tapi saya tidak pernah dihargai di dalam negeri Indonesia,” kata Pram.

Pram juga berencana membagi-bagikan sebagian honorarium dari buku-bukunya yang terbit di luar negeri itu kepada teman-teman eks-Pulau Burunya yang telah memudahkannya menulis di dalam penjara. Walau pun untuk itu, Pram harus bersabar dan berjuang sampai bertahun-tahun. “Belanda itu gila juga. Sudah cetakan ketiga, uangnya nggak ada juga,” kata Pram. Lain lagi Malaysia yang mencetak 15 ribu buku, tapi mengaku cuma tiga ribu buku. Pram pun menuntut haknya atas sisa cetakan; bahkan sampai ke pengadilan meskipun harus dengan susah-payah menyewa pengacara. “Yang wajar saja. Saya minta honorarium dari jumlah cetak yang ada. Itu saja. Harga buku enam dollar dan saya dapat sepuluh persen,” kata Pram. Selain dari buku, Pram juga terkadang mendapatkan amplop dari hasil wawancara, tapi itu sangat sedikit sekali dan bahkan mengherankannya. Pram berkata, “Heran, kok jadi begini saya sekarang, jadi penerima amplop!”

Tinggal di rumah terus membuat pikiran Pram tertekan. Dia pun menghibur diri dengan terus menulis dan mendokumentasikan berita-berita penting dari koran (klipping). Pram memang sedang merencanakan pembuatan buku Ensiklopedia Indonesia. Pikiran Pram semakin tertekan ketika keadaan ekonomi keluarganya menyempit, terlebih setelah dia membiayai pernikahan tiga putrinya dalam waktu berdekatan. Di umurnya yang sudah 60-an, dia merasa tidak bisa lagi bekerja, apalagi beberapa penyakit sudah menggerogoti tubuhnya, di antaranya diabetes. Berat badan Pram terus merosot hingga sangat kurus sekali.

Pada 1987, Pram dirundung kesedihan mendalam. Moedigdo (Om Dig), paman yang dicintainya, meninggal dunia. “Aku malu sama Tante (istri Om Dig). Aku belum bisa membalas kebaikannya,” kata Pram. Saat pertama kali ke Jakarta pada 1942, Pram dan adiknya Prawito menumpang di rumah Om Dig di daerah Gang Sawo, Kemayoran. Om Dig pula yang berjasa memasukkan Pram ke sekolah Taman Siswa sehingga kemampuan menulis Pram berkembang. Kecintaan Pram terhadap Om Dig dibuktikannya saat terakhir menjenguk saudara kandung dari bapaknya itu, Pram mencium kaki Om Dig dan memberikan uang kepada tantenya.

Pada 1988, buku keempat Pulau Buru berjudul Rumah Kaca terbit. Di tahun yang sama, Pram juga mendapatkan penghargaan PEN/Barbara Goldsmith Freedom to Write Award dan The Fund for Free Expression Award dari Amerika Serikat setahun kemudian. Dari situ, Pram mendapatkan uang yang cukup sehingga keadaan ekonomi keluarganya berangsur membaik. Menyusul pada 1992, Pram lagi-lagi mendapatkan English P.E.N Centre Award dari Inggris dan Stichting Wertheim Award dari Belanda. Dari situ, Pram memperoleh uang yang cukup untuk membangun sebuah rumah di daerah Citayam. Rumah itu dia peruntukkan untuk anaknya. Di Tahun 1992 pula, Pram sudah boleh keluar rumah karena status tahanannya telah berubah dari tahahan rumah menjadi tahanan negara.

Pada 1995, karya-karya Pram kembali diterbitkan: Nyanyi Sunyi Seorang Bisu dan Arus Balik. Pram juga kembali memperoleh penghargaan Ramon Magsaysay Award for Journalism, Literature, and Creative Communication Arts dari Filipina. Prof. Wertheim asal Belanda yang memberikan penghargaan kepada Pram 1992 silam melarang Pram menerima Ramon Magsaysay Award karena diberikan oleh pihak anti-komunis; hadiah uangnya pun dari Amerika Serikat. Namun Pram yang individualis mengabaikan larangan Prof. Wertheim tersebut sehingga Prof. Wertheim kecewa berat terhadapnya. Dulu Pram banyak mengritik kapitalisme, sekarang hidupnya malah banyak dibiayai dari uang-uang para kapitalis. Dan Pram menyadari hal tersebut.

Pada 1999, seiring era reformasi di Indonesia, Pram terbebas penuh. Tak ada lagi status tahanan yang melekat pada dirinya. Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bahkan secara terbuka meminta maaf kepada Pram dan menawarkan ide rekonsiliasi. Dalam wawancaranya bersama majalah Tempo, Pram menganggap pernyataan maaf Gus Dur itu “cuma basa-basi…. Gus Dur mesti menempatkan lebih dulu posisi dia. Sekalipun kapasitas sebagai presiden, Gus Dur tak bisa minta maaf begitu saja…. Orang seperti saya menderita karena tiadanya hukum dan keadilan. Saya kira masalah ini urusan negara, menyangkut DPR dan MPR, tetapi mereka tidak bicara apa-apa. Itu sebabnya saya menganggapnya sebagai basa-basi,” kata Pram.

Seiring era reformasi pula, buku-buku lama Pram kembali dicetak ulang bahkan hingga ke dalam 42 bahasa dunia, selain beberapa buku barunya: Arok Dedes, Mangir, Larasati, Sebuah Roman Revolusi, Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer, dan Cerita dari Digul. Selain itu, Pram juga secara bebas melakukan perjalanan ke luar negeri pada tahun 2002 hingga 2004 untuk menerima penghargaan Doktor Honoris Causa dari Universitas Michigan, Chancellor’s Distinguished Honor Award dari Universitas California, Berkeley, Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres Republic dari Prancis France dan 11th Fukuoka Asian Culture Prize dari Jepang. Pram juga dihargai oleh Majalah Time sebagai Asian Heroes.

Penghasilan dari kebebasan penerbitan buku-bukunya dan penghargaan yang diperolehnya dari dunia internasional dipergunakan Pram untuk membangun rumah tiga tingkat di jalan Warung Ulan no. 9, Bojong Gede, Bogor. Setelah membangun rumahnya itu, Pram berkata, “Rumah ini adalah bukti saya bisa melawan Orde Baru dengan kemenangan saya. Saya berhasil menjadi manusia ketika saya dibunuh berkali-kali”. Pram juga berkata, “Bahwa ketersingkiran dalam hidup harus dilawan dan dimenangkan.”

Pada 2005, Pram menyampaikan sejarahnya sebagai penulis kepada adiknya Koesalah. Pram menceritakan bahwa dia mulai mengarang sejak kelas lima SD. Dia menulis karena malu berbicara. Tulisannya tentang resep dan khasiat obat-obatan dalam bahasa Indonesia. Tulisan itu dikirim Pram ke penerbit Tan Koen Swie tapi ‘tak pernah ada kabar. Tulisan pertama Pram yang dipublikasikan adalah Ke Mana di majalah Panji Pustaka milik Balai Pustaka. Saat tulisan pertamanya tersebut dipublikasikan, Pram merasa dunia di genggamannya dan dia merasa menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya, Pram terus menulis melahirkan karya demi karya. Dia terus menulis untuk hidup dan menghidupi. Terlebih setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, dia harus menjadi kepala keluarga atas adik-adiknya. Selain menulis karya sendiri, Pram juga menerjemahkan karya-karya orang lain, seperti Lode Zelins, Maxim Gorky, Leo Tolstoy dan lainnya. Ada dua penulis yang menjadi inspirasi Pram: John Steinbeck dan I Njoman Pandji Tisna.

Pram juga mengatakan bahwa dia sangat puas sebagai penulis. Karya-karyanya sudah diterjemahkan ke-42 bahasa, terakhir bahasa Yunani yang belum ada menyamai. Terkait kritik atas tulisannya, Pram menilainya sebagai hal biasa. “Tulisan itu untuk umum, silahkan kalau mau menilai,” kata Pram. Beberapa penulis yang pernah mengritik tulisan Pram di antaranya Mochtar Lubis, Taufiq ismail dan Rosihan Anwar.

Pada 30 April 2006, Pram menghembuskan nafas terakhirnya sebagai manusia. Dia tutup usia di rumah sakit Santa Carolus. Oleh keluarga, Pram kemudian dimakamkan di kompleks Pemakaman Umum Karet Bivak Blok AA 1, Jakarta Pusat dan tidak memenuhi keinginan Pram agar jasadnya dibakar dan abunya ditaburkan. Satu hal yang belum diraih Pram dalam hidupnya adalah hadiah nobel. Padahal dia secara tersirat sangat mendambakannya, begitu pula orang-orang yang mendukungnya. Setelah kepergian Pram, karya-karyanya masih memberikan kehidupan bagi keluarganya dalam bentuk royalti. Sebagaimana kata Pram sendiri, “Buku saya memiliki kehidupannya sendiri.”

Referensi: Pramoedya Ananta Toer dari Dekat Sekali, oleh Koesalah Soebagyo Toer; Pramoedya Ananta Toer Individualis Tulen, oleh Ajip Rosidi; Biography of Pramoedya Ananta Toer, oleh James R. Rush; Pramoedya Ananta Toer, oleh Anton DH; Nyanyi Sunyi Pram, oleh Fachri Salam.

sumber: kompasiana

Bom Terbesar Dalam Sejarah Umat Manusia

Posted by admin 0 comments
Tepat pada tanggal 30 Oktober 1961, Uni Soviet (sekarang Rusia) merayakan keberhasilannya menciptakan Raja Diraja Bom, yang bertipe Termonuklir. Disebut sebagai Raja Diraja Bom dikarenakan daya ledaknya yang belum ada tandingannya hingga saat ini. Bom ini termasuk bom hidrogen dengan kemampuannya yang sangat luar biasa.
 

Yang aneh dari temuan ilmuwan Rusia ini adalah bahwa bom tersebut dibuat hanya dua buah, satu yang sudah diledakkan yang artinya sudah tidak ada lagi, dan satunya hanya diciptakan sebagai “duplikat” Bom Tsar, dan disimpan sebagai memory saja. Bahkan Rusia tidak menunjukkan indikasi sedang dan akan memproduksi bom Tsar ini dalam jumlah besar sampai setakat ini, entah masa yang akan datang.

Disebabkan publikasi yang kurang gencar dan temporer saja, tidak sehebat bom nuklir buatan Amerika Serikat, yang sudah menggemparkan Perang Dunia II dan digembar-gemporkan sebagai bom terhebat sepanjang sejarah pada zamannya, saat meluluhlantakkan Nagasaki dan Hiroshima, Bom Tsar tidak menjadi berita populer di kalangan umum.

Penemu bom yaitu Tim perancang adalah tim fisikawan yang dipimpin oleh Julii Borisovich Khariton dan Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev

Bom Tsar yang dibuat hanya dalam 15 minggu ini. sampai kini masih sebagai bom terhebat sepanjang zaman. Untuk Bom Tsar seberat 27 ton, panjang 8 meter dan diameter 2 meter, dengan daya ledak sebesar 50 Megaton TNT, menghasilkan identitas sebagai berikut :

  • Membentuk awan jamur setinggi 64 km
  • Dasar awan jamur selebar 40 km
  • Ledakannya sepuluh kali lipat dibandingkan dengan seluruh bom yang meledak di Perang Dunia II, termasuk nuklir Nagasaki dan Hiroshima, dan 30.000 kali lipat ledakan Hiroshima dan Nagasaki.
  • Ledakannya menyebabkan gangguan radio komunikasi selama beberapa jam
  • Kilau cahayanya sangat terang dan meskipun langit mendung, dapat terlihat hingga 1000 km
  • Selama ini tidak ada manusia yang mati karena bom Tsar ini
  • Jika bom tersebut diledakkan di dalam bumi, mampu menghasilkan gempa setara 7.1 skala richter.
  • Peledakan 10,5 km di atas permukaan tanah, jilatan apinya mampu mencapai bumi
  • Menyisakan sampah radioaktif yang kecil
  • Panas dari ledakan dapat menyebabkan luka bakar tingkat tiga dalam radius 100 km dari dari titik ledak
  • Menghasilkan efek Thermal Pulse sejarak 270 km dan lama ledakan sekitar 46 menit.
  • Rencananya akan diledakkan 100 megaton, tetapi tidak dilaksanakan sebab mempertimbangkan akibatnya bagi atmosfir.
Dengan kemampuan menciptakan dan kepemilikan bom hidrogen ini, kekuatan Rusia mampu menghancurkan seluruh daratan Amerika Serikat, Benua Eropa, Asia, Afrika dan seluruh negara di dunia ini. Setelah tanggal 1 Oktober 1961 tersebut, kedua pihak baik Amerika Serikat maupun Rusia tidak melakukan uji coba bom lagi yang artinya Amerika Serikat belum mampu menciptakan bom yang melebihi Bom Tsar Rusia ini.
sumber: kompasiana

Meramal Indonesia

Posted by admin 0 comments
Budayawan ternama Sujiwo Tejo pernah menapsirkan ramalan ke 7 Jayabaya ( kompas, 24/4/2009). Dalam tulisan itu, Sujiwo Tejo menyebut kondisi Indonesia sudah memasuki fase ramalan Jayabaya yang ke 7 dengan bunyi “ Tikus phiti anoto baris”. Bunyi ramalan itu bermakna ganda, pertama bisa diartikan sebagai bersatunya para koruptor menjarah kekayaan negara, kedua di tafsirkan sebagai barisan perlawanan rakyat nusantara akibat ketidakpuasan terhadap pemimpin bangsa. Pada waktu itu, budayawan berambut ikal menafsirkan Tikus phiti anoto baris sebagai barisan perlawanan rakyat terhadap kekuasaan.
Mengenai hal tersebut, Sutarno Bintoro, pengamat korupsi Alumnus Pascasarjana Universitas Trisakti belum lama ini menuangkan tafsirannya dalam media online Oke-Zon. Ia menafsirkan ramalan itu dengan kondisi Indonesia hari ini, yakni bersatunya kaum koruptor menjarah kekayaan Negara. Bahwa saat ini, Negara telah gagal menangani kasus korupsi.
Tidak bisa di pungkiri, kasus korupsi merupakan salah satu pemicu tumbangnya suatu rezim. Kita bisa mengingat tumbangnya Orde Baru, isu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dijadikan alat konsolidasi oleh kaum reformis untuk menghentikan kekuasaan Soeharto.
Pasca reformasi, terutama menyimak 7 tahun kepemimpinan SBY, barisan kaum koruptor semakin nyata terlihat. Lemabaga superbody semacam KPK, hanya dijadikan kuda tunggangan penguasa untuk menyandera kaum oposan. KPK terlihat garang memenjarakan orang di luar kekuasaan, sebaliknya, KPK di duga mengatur scenario pelarian kepada koruptor yang dekat dengan istana. Meminjam kalimat mantan Dewan Nasional Walhi, Bung Jonson Panjaitan “ KPK mengalami lelet permanen”.

Krisis Kekuasaan
Pasca di lantik sebagai presiden untuk periode ke 2, di tengah hiruk pikuk indikasi kecurangan pemilu 2009, SBY mengeluarkan album “ Kuyakin sampai disana “. Sebuah lagu cibiran kepada kaum oposan, bahwa kekuasaannya tak bisa di jatuhkan di tengah jalan. “ tunggu sampai 2014 saja”, mungkin itulah pesan yang ingin di sampaikan SBY melalui lagu tersebut.

Periode ke 2 pemerintahan SBY di penuhi drama politik. Istana di guncang badai century dan korupsi Nazarudin, kedua isu tersebut menjadi noda bagi partai berlambang mercy yang selama ini bangga memamerkan slogan partai antikorupsi. Karena century, barisan politisi senayan hampir saja melakukan pernyataan pemakzulan terhadap kekuasaan. Bukan SBY, jika ia tidak cerdik mengamankan situasi. Century hilang di ruang gelap Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dibalik narsisme SBY, sesunggunya pria kelahiran pacitan ini gamang mengawal eksistensi partai Demokrat yang di dirikannya. Partai peniru gaya kampanye Barak Obama ini tidak memilki figure untuk meng estafetkan kekuasaan di 2014 mendatang. Sementara, orang yang ia percayai setia kepada dirinya yakni Andi Malarangeng CS, di permalukan oleh Anas Urbaningrum dalam pemilihan ketum di Bandung. Faksionalisasi ini semakn menjadi, ketika Nazarudin yang dinilai dekat dengan Anas menjadi korban pencitraan.
Dengan kondisi tersebut, saat ini SBY menggantungkan harapan kepada adik iparnya, Pramono Edi Wibowo. Setelah di lantik menjadi komandan tertinggi TNI AD, Pramono di gadang-gadang untuk melanggengkan kekuasaan di 2014 mendatang. Namun tidak semudah itu, dengan pelantikan tersebut, di duga kuat telah menimbulkan faksi baru di tubuh militer. Dimana faksi lain tidak lagi mendukung kekuasaan demokrat yang saat ini di ujung tanduk.

Menunggu Gerakan Rakyat
Sesungguhnya, klik antar borjuasi nasional menjadikan kondisi politik Indonesia di hantui cuaca mendung. Meskipun partai koalisi lebih banyak dari partai oposisi, namun mereka tidak mau sepenuhnya menjilat pantat penguasa. Mereka lakukan hal itu, demi menyelamatkan suara di 2014 yang belum tentu dimenangkan oleh partai demokrat.
Satu-satunya jalan untuk menghentikan nyanyian SBY “ kuyakin sampai disana” adalah gerakan rakyat. Gerakan rakyat untuk menumbangkan sebuah rezim bisa terjadi jika kondisi ekonomi mengalami tekanan, sekaligus rakyat telah di satukan melalui barisan organisasi yang kuat.
Jika gerakan rakyat timbul hanya mengandalkan klik borjuasi nasional dan perpecahan di tubuh militer, hasilnya tidak jauh beda dengan peristiwa 1966 dan reformasi 1998, kekuasaan kembali jatuh kepada kaum reaksioner.
Untuk meredam gerakan rakyat, penguasa membutuhkan aparat yang bisa di perintah penguasa. Saat ini, institusi yang setia kepada penguasa yaitu Jaksa Agung, Mahkamah Agung, KPK dan Polri. Sedangkan institusi lain mulai gatal untuk secepatnya loncat pagar. Dan jika gerakan rakyat di tunggangi oleh para elite yang loncat pagar tadi, dipastikan di tahun 2020 mendatang Indonesia 100 % menjadi Negara gagal.
Pengamat Politk LIPPI, Ikrar Nusa Bakti mengkhawatirkan hal itu. Jika di tahun 2014 tidak terjadi konsolidasi nasional untuk memperbaiki keadaan bangsa, Indonesia akan mengalami kebangkrutan luar biasa. Dan saat ini, untuk menciptakan konsolidasi tersebut tidak bisa bergantung kepada situasi politik tertentu, melainkan semua harapan bertumpu kepada konsolidasi rakyat Indonesia.
Pertanyaannya, sudah bersatukah rakyat Indonesia ??? dengan malu kita menyampaikan fakta bahwa, berbeda agama pun rakyat kita sudah saling membunuh, dan Indonesia masih menjadi bayi yang menggemaskan bagi Amerika dan sekutunya.

Jokowi Ditakdirkan Menjadi Gubernur DKI

Posted by admin Sunday, August 19, 2012 0 comments
Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Dewi Aryani mengatakan kemenangan Jokowi dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 20 September 2012 tidak dapat dihindari. "Garis tangan sudah ada di Jokowi, bagaimana lagi," katanya usai sidang promosi doktor di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Rabu, 15 Agustus 2012.

Dewi memastikan takdir Jokowi ini ketika ditanya soal berbagai serangan yang gencar menyasar kubu Jokowi belakangan ini.  Dia meyakini isu SARA dan skandal lainnya yang menyerang kubu Jokowi tidak akan berpengaruh atas pilihan rakyat Jakarta. "Karena rakyat Jakarta menginginkan perubahan,” katanya. 

Dewi mengaku semua kantong pendukung PDIP di Jakarta sudah siap memenangkan walikota Solo ini. "Jadi basis kita di mana-mana." Dewi juga menanggapi santai dukungan berbagai partai besar untuk Fauzi Bowo.  "Kami berkoalisi dengan rakyat saja," katanya.
sumber : tempo.co

Mengapa Bung Karno Memilih Tanggal 17 ?

Posted by admin Thursday, August 16, 2012 6 comments
Bukan suatu kebetulan Proklamasi kemerdekaan bangsa ini jatuh tanggal 17 Agustus. Ada alasan khusus Bung Karno memilih tanggal 17 agustus sebagai tanggal diproklamasikannya bangsa Indonesia. Bahkan pemilihan tanggal 17 oleh Bung karno sempat membuat perdebatan sengit dengan para pemuda yang saat itu menculiknya. Misteri dipilihnya tanggal 17 terungkap pada buku otobiografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis oleh Cindy Adams.

Salah satu pemuda yang menananyakan kengototan Bung Karno memilih tanggal 17 adalah Sukarni.Inilah petikan percakapan Bung Karno dan Sukarni terkait pemilihan tanggal 17.

”Mengapa tanggal 17, tidak lebih baik sekarang saja atau tanggal 16?” tanya Sukarni.

“Aku percaya pada mistik. Aku tidak dapat menerangkan yang masuk akal mengapa tanggal 17 memberikan harapan kepadaku. Tetapi aku merasakan di dalam relung hatiku bahwa dua hari lagi adalah saat yang baik. Tujuh belas adalh angka yang suci. Tujuh belas adalah angka keramat. Pertama-tama, kita sedang dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita berpuasa sampai lebaran, benar tidak ?”

“Ya.”

“Ini berarti saat yang paling suci, bukan ? “

“Ya.”

“Hari Jumat ini Jumat Legi. Jumat yang manis, Jumat suci. Dan hari Jumat tanggal 17. Alquran diturunkan tanggal 17. Orang Islam melakukan sembahyang 17 rakaat dalam sehari. Mengapa nabi Muhammad memerintahkan 17 rakaat, bukan 10 atau 20 ? Karena kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia.”

“Ketika aku pertama kali mendengar berita penyerahan Jepang, aku berpikir kita harus segera memproklamirkan kemerdekaan. Kemudian aku menyadari, adalah takdir tuhan bahwa peristiwa ini akan jatuh di hari keramat-Nya. Proklamasi akan berlangsung tanggal 17. Revolusi akan mengikuti setelah itu”

Dari petikan percakapan di atas tampak Bung Karno sebagai orang Jawa masih mempercayai adanya hari baik. Menurut perhitungan beliau tanggal 17 sebagai tanggal keramat. Kemudian dengan ilmu gothak gathuk entuk khas orang Jawa terdapat hubungan angka 17 dengan tanggal turunnya Alquran dan jumlah rakaat shalat. Dan jatuhnya tanggal 17 bertepatan dengan hari Jumat Legi. Jumat adalah hari suci umat Islam sedang Legi menurut hitungan orang jawa adalah hari pasaran yang memberikan keuntungan, karena legi dalam bahasa Indonesia berarti manis. Bagi beliau hal-hal terkait dengan angka 17 bukanlah suatu kebetulan tapi ada unsur Tuhan di dalamnya.

Mendapat penjelasan yang relatif irasional ini para pemuda yang dipimpin Sukarni cukup maklum. Dan Bung Karno menyuruh mereka membubarkan diri. Perdebatan antara Bung Karno dan pemuda yang sebelumnya terjadi sangat sengit berakhir antiklimaks dengan penjelasan Bung Karno.
 
sumber : kompasiana

astessss
Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of newstheme.