Promo

Perbatasan Dua Korea, Satu Tempat Paling Menegangkan se-Dunia

Posted by admin Sunday, March 10, 2013 0 comments
Garis Demarkasi Utara dan Selatan Korea adalah salah satu perbatasan paling memicu keringat dingin di Bumi. Meski Perang Korea secara teknis berakhir, Korea Selatan, Korea Utara dan AS masih dalam atmosfer perang.

Saat ini situasi yang terjadi, menurut Business Insider, Sabtu (9/3) kedua pihak terus menjaga perbatasan lewat menara pengawas. Ribuan tentara juga saling berhadapan satu sama lain menunggu perintah 'maju' untuk invasi.

Zona penyangga tersebut diciptakan pada saat gencatan senjata tahun 1953, antara Utara dan Selatan. Hingga kini kawasan itu disebut zona demiliterisasi (DMZ), namun dijumpai kehadiran militer dalam jumlah besar di sana,

Batas itu dipenuhi dengan pagar, ranjau dan tentara di kedua sisi yang sepertinya sama-sama gatal untuk menarik pelatuk.

Jejak Perang Dingin terlihat di sini dan dulu berlangsung panas. Lebih dari 300 Tentara AS dan Korea Utara dan hampir 400 netera Korea Utara terbunuh dalam pertempuran pada 1969. Itu belum termasuk beberapa insiden penyusupan dari Korea Utara yang hanya bisa ditakuti oleh suara tembakan peringatan.

sumber : republika.co.id

Satelit Rusia Tertabrak Sampah Luar Angkasa Cina

Posted by admin 0 comments
Satu satelit kecil Rusia dalam orbit sepertinya telah menabrak serpihan sampah luar angkasa Cina, hasil buangan uji coba anti-satelit  pada 2007. Benturan itu, menurut laporan Space.com, dikabarkan membuat kerusakan cukup parah terhadap satelit Rusia.

Benturan luar angkasan itu diduga terjadi pada 22 Januari, ketika bongkahan satelit Fengyun 1C milik Cina menabrak satelit Rusia. Laporan itu dikeluarkan oleh analisa Pusat Standard dan Inovasi Luar Angasa (CSSI), di Colorado Spring, Colorado.

Manajer program teknis CSSI, TS Kelso melaporkan benturan tersebut sejauh ini diketahui melibatkan dua benda yakni sampah satelit Cina dan satelit retroflektor Rusia, Ball Lens In The Space (BLITS) seberat 7,5 kilogram.

Satelit Fengyun sengaja dilepas untuk dihancurkan oleh Cina pada 2007 dalam demonstrasi roket penghancur satelit dengan daya jelajah mencapai luar angkasa.

Sejak dihancurkan pada 11 Januari 2007, Fengyun 1C yang tinggal serpihan kini menjadi ancaman bagi satelit dan kru luar angkasa. Masih belum ada detail jelas apakah satelit milik Rusia hanya 'cedera'  atau sepenuhnya tak bisa lagi berfungsi.

sumber : republika.co.id

Di Rusia, Tikus Dilatih Jadi Intel

Posted by admin Thursday, March 7, 2013 0 comments
Intelijen militer Rusia kini tengah menguji mata-mata baru, Agen Squek. Berbulu putih, agen ini bukanlah seorang manusia atau anjing, hewan yang biasa menjadi pelacak jejak. Agen baru ini merupakan binatang pengerat alias tikus.

Meski berukuran mini, tikus dipercaya berpotensi unggul dalam mendeteksi bahan peledak, amunisi, serta mengendus jejak manusia. Mirip seperti anjing. "Untuk operasi bawah tanah, tikus adalah agen yang sangat lihai," kata pakar Rusia, seperti yang dilansir Mail Online, Selasa, 19 Februari 2013.

Bahkan, sumber di Moskow menyatakan, pihak militer Israel telah memakai tikus untuk menghadang kejahatan terorisme. Bila berhasil melewati serangkaian tes menuju lokasi rahasia, agen tikus ini bisa menjadi anggota dinas rahasia Rusia. "Mereka akan dijuluki honeytraps, bukan mousetraps," kata surat kabar Izvestia.

Kata spesialis teknis dan pusat keamanan EVRAAS di Moskow, Anton Venediktov, tikus dapat belajar mendeteksi bau zat tertentu. Bila mengendus bebauan itu, si tikus akan berlari ke dalam kandang. Kemudian membuat pose tertentu. "Tikus dapat dilatih memberikan sinyal soal bau senjata, bahan peledak, obat-obatan, serta tubuh manusia," kata Venediktov.

Kenapa Rusia memilih tikus sebagai agen intelijen? Kata Venediktov, binatang pengerat ini memiliki sistem saraf pusat yang cukup sederhana dibandingkan hewan lain. Artinya, tikus tidak begitu rentan akan perubahan hati atau stres emosional. Membuat perilaku mereka jauh lebih stabil.

"Mereka dapat bergaya seperti agen 007," kata Venediktov. "Bahkan, agen tikus mampu melakukan 150 tugas, dalam sebulan, dengan waktu 6-8 jam dalam tiap sif-nya."

sumber: tempo.co

Suhu Lembah Oymyakon Capai Minus 71 Derajat

Posted by admin 0 comments
Lembah Oymyakon berada di timur laut Rusia. Sepanjang Januari 2013, suhu rata-rata di dusun itu berkisar minus 50 derajat Celsius. Kini, temperatur udara Oymyakon anjlok ke angka minus 71 derajat Celsius. "Bahkan tak ada pesawat yang mampu mendarat pada musim dingin," tulis Mail Online, Senin, 18 Februari 2013.

Dikenal sebagai "Kutub Dingin", Oymyakon menjadi desa hunian terdingin di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 500 orang. Pada 1920-1930, Oymyakon menjadi tempat persinggahan penggembala rusa. Untuk menyelesaikan masalah penduduk nomaden, pemerintah, kala itu Soviet, membangun permukiman permanen di Oymyakon.

Dalam kesehariannya, penduduk Oymyakon kerap menghadapi pelbagai masalah, dari tinta pena yang mudah membeku, wajah yang sering dihinggapi es beku, serta baterai yang gampang kehilangan daya. Bahkan, penduduk Oymyakon kerap membiarkan kendaraan dalam posisi menyala, meski tengah terparkir. Sebab, mereka khawatir akan sulit kembali menghidupkan mobil itu. "Bahkan sinyal telepon genggam kerap hilang karena suhu yang terlalu dingin."

Masalah lain timbul kala ada penduduk yang meninggal. Untuk penguburan, keluarga yang tengah berduka memerlukan waktu selama tiga hari. Pertama, mereka harus mencairkan lapisan es dari permukaan tanah, sehingga dapat melakukan penggalian. Untuk pencairan ini, mereka akan menyalakan api unggun selama beberapa jam.

Setelah lapisan es mencair, api unggun akan dimatikan. Penggalian beberapa inci pun dilakukan. Proses ini terus berulang selama beberapa hari hingga kedalaman lubang cukup untuk mengubur peti mati. "Ironisnya, nama Oymyakon berarti air panas. Nama yang diambil dari sumber air panas di dekat desa itu," tulis Mail Online.

Guna mendapatkan panas serta menikmati fasilitas modern, penduduk Oymyakon membakar batu bara dan kayu. Rendahnya suhu udara pun membuat tumbuhan tak bisa hidup di sana. Sehingga penduduk harus menyantap daging rusa dan kuda, setiap hari. Meski tanpa sayur, penduduk di sana tak menderita kekurangan gizi. Sebab mereka mengonsumsi susu hewan yang mengandung banyak mikronutrien.

Desa ini berada 750 meter di atas permukaan laut. Panjang harinya beragam, dari 3 jam pada Desember, serta 21 jam di musim panas. Untuk pendidikan, anak-anak tetap sekolah seperti di kota lain. "Mereka baru libur jika suhu udara di bawah minus 52 derajat Celsius."

sumber : tempo.co

astessss
Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of newstheme.